Sejarah Arema FC, Klub Besar Asal Malang yang Berawal dari Dualisme

Awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran Derek, pemilik klub lokal Armada 86 (Armda dan Arema).

Akan tetapi, beberapa bulan kemudian nama Aremada 86 diganti menjadi Arema 86.

Namun, upaya Derek untuk mempertahankan Arema86 banyak mengalami hambatan, termasuk kesulitan dana.

Baca Juga: Media Ternama Amerika Sebut Timnas Indonesia Raksasa Asia yang Bangun dari Tidur Panjang, OTW Lolos Piala Dunia 2026?

Lalu, datanglah mantan Gubernur Irian Jaya (sekarang Papua) ke-3 sekaligus mantan pengurus PSSI periode 80-an, Acub Zainal.

Setelah diambil alih oleh AcubZainal, nama Arema 86 diubah menjadi PS. Arema Malang ditetapkan sebagai salah satu klub peserta Galatama.

Galatama ketika itu menjadi kompetisi semi profesional yang diikuti klub-klub swasya yang tidak dibiayai oleh APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah).

Karena berdirinya pada bulan Agustus, lantas Arema dijuluki sebagai Singo (Singa). Sebab, bulan Agustus identik dengan Zodiac Leo.

Baca Juga: Kembali Bangkit usai Berduka, Ini yang Akan DIlakukan Mariah Carey

Perjalanan Arema

Arema telah mengikuti berbagai kompetisi sepakbola strata tertinggi di Indonesia, seperti Galatama, Liga Indonesia, Indonesia Super League (ISL), hingga Liga 1.

Arema juga pernah meraih juara Galatama musim 1992-1993, juara Piala Indonesia 2005 dan 2006, serta ISL musim 2009-2010.

Tetapi setelah menjuarai ISL 2010, persoalan besar lainnya muncul yang membuat Arema terpecah.

Hal ini berawal dari dualisme kompetisi, Indonesia Super League dan Indonesia Premier League (IPL) musim 2012.

Dualisme antara ISL dan IPL membuat Arema terpecah menjadi dua, dengan manajemen direksi yang berbeda.