Mengulas Sejarah PSM Makassar, Klub Tertua di Indonesia yang Didirikan pada Masa Penjajahan Belanda

MVB pun menjadi klub yang disegani sepanjang pemerintahahan Hindia Belanda ketika masih berkuasa di Indonesia.

Akan tetapi, pada 1942 ketika Jepang masuk hingga Makassar sudah tidak ada lagi aktivitas bola.

Apalagi Jepang kala itu menerapkan aturan segala yang berbau Belanda harus dimusnahkan.

Baca Juga: Intip Megahnya Stadion King Abdullah Sport City: Venue Pertandingan Pembuka Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Peraturan itulah yang membuat putra-putra Makassar mengubah nama MVB menjadi PSM Makassar.

PSM Makassar pertama kali menjadi juara perserikatan dengan mengalahkan PSMS Medan di partai final yang digelar di Medan pada 1957.

Sejak saat itu, PSM Makassar menjadi kekuatan baru sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Kondisi Terkini Stadion King Abdullah Sport City, Dipenuhi Ribuan Suporter Indonesia

Saat Indonesia terlepas dari para penjajahan, PSM Makassar mengadakan reorganisasi dan reformasi di bawah pimpinan Achmad Saggaf, Ketua PSM Makassar.

Meski sederhana, roda kompetisi PSM Makassar mulai bergulir dengan baik dan teratur.

Pada 1950, PSM Makassar mulai mengadakan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan, salah satunya Ramang.

Bahkan namanya dijuluki FIFA dalam laman resminya pada 26 September 2012 sebagai Inspirator sepak bola Indonesia era 1950-an.

Baca Juga: Siapa Leo Tolstoy? Tokoh Sastra yang Disinggung dalam Perdebatan Rocky Gerung vs Silfester Matutina

Ketika tim-tim Perserikatan digabung dengan tim-tim Galatama menjadi Liga Indonesia sejak 1994, PSM Makassar selalu masuk jajaran papan atas.

Setiap musimnya, PSM Makassar selalu diperhitungkan dan menjadi salah satu tim dengan prestasi paling stabil di Liga Indonesia.