kesehatan

Korban Tragedi Itaewon Alami Henti Jantung, Begini Kata Dokter

Senin, 31 Oktober 2022 | 12:38 WIB
Para korban tewas tragedi Itaewon

RBG.id - Puluhan korban meninggal dunia di tragedi Itaewon mengalami henti jantung. Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP menjelaskan henti jantung bisa terjadi jika orang-orang berdesakan dalam kerumunan.

Baca Juga: Pertolongan Tragedi Itaewon Lambat karena Jalan Padat

Melalui pesan videonya, Senin (31/10), dr. Vito mengatakan, ketika orang-orang berada dalam kerumunan dan berdesakan dengan orang lain misalnya di depan, belakang, kanan dan kirinya, maka napasnya menjadi kurang lega. Dan, ada risiko dada terhimpit sehingga menyebabkan tidak bisa bernapas dengan baik.

“Oksigen akhirnya terganggu. Tubuh mengalami kekurangan oksigen,” kata dr. Vito.

Hal ini, sambung dia, diperparah dengan situasi yang tidak terkendali sehingga ketegangan dan adrenalin muncul. Menurut dr. Vito, karbondioksida lebih banyak sehingga pembuluh darah menjadi kuncup. Akibatnya, oksigen tidak bisa terhantar dengan baik karena fungsi jantung sebagai pompa pembuluh darah dan penghantar oksigen juga mengalami kekurangan oksigen.

“Bayangkan jantung sebagai pompanya saja tidak dapat oksigen juga. Inilah yang menyebabkan terjadinya henti jantung,” tutur dr. Vito.

Dokter Vito mengatakan, henti jantung karena hipoksia atau kekurangan oksigen dalam sel otot jantung menyebabkan terjadinya detak jantung semakin lambat bahkan asistol atau henti jantung dengan tidak adanya detak jantung. Tanda awal hipoksia yang dapat dikenali antara lain pusing, sesak, mata berkunang-kunang, keringat dingin dan lemas. Menurut dr. Vito, terjadinya hipoksia pada setiap orang variatif.

Halaman:

Tags

Terkini