RBG.ID – Kebijakan pemerintah Prancis memperpanjang usia pensiun, dari 62 tahun jadi 64 tahun memicu gejolak berkepanjangan.
Mayoritas pekerja menolak. Aksi turun ke jalan terjadi sejak 19 Januari lalu.
Namun, yang terbesar pada Selasa (31/1).
Baca Juga: Karir Benny Dollo Sebagai Pelatih Sepakbola di Indonesia
Diperkirakan, massa yang turun ke jalan jutaan orang.
Versi petugas keamanan, aksi massa mencapai 1,27 juta orang.
Tapi, menurut para pekerja, yang turut aksi mencapai 2,5 juta–2,8 juta orang.
Baca Juga: Biodata Singkat Dino seventeen, Maknae yang Paling Dewasa
Aksi pada Selasa itu adalah yang terbesar dilakukan dalam beberapa dekade terakhir.
Gara-bara unjuk rasa tersebut, sistem transportasi, sekolah, dan layanan publik terganggu.
Rencananya, massa turun ke jalan lagi pada Selasa dan Sabtu pekan depan.
Baca Juga: Miris, Curhatan Ibu Mahasiswa UI Minta Keadilan ke Kapolda Metro Jaya
’’Pemerintah harus mendengar penolakan masif atas proyek ini dan membatalkannya,’’ ujar Patricia Drevon dari serikat pekerja Force Ouvriere.
Banyaknya warga yang menentang itu menjadi senjata bagi oposisi untuk menolak usulan rancangan undang-undang (RUU) pemerintah.
Artikel Terkait
Pemain Prancis Terkena Flu Unta Jelang Laga Final
Argentina Hadapi Prancis: Mengubah Guru Olahraga Jadi Juara Dunia
Ahli Tarot: Prancis Unggul Dulu, tapi Argentina Juaranya
Karim Benzema Pensiun dari Timnas Prancis
Messi Kembali Gabung PSG, Siap Tampil di Piala Prancis