RBG.ID - Nurul Izzah, Putri dari Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim sedang menjadi pembincangan hangat.
Khususnya dari tokoh-tokoh oposisi.
Lantaran, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sunday Star, Nurul Izzah mengaku pada 3 Januari lalu telah diangkat sebagai penasihat senior PM bidang ekonomi dan keuangan.
’’PM (Anwar Ibrahim, Red) selalu berbicara bahwa dia menentang nepotisme dan kronisme. Jadi, tindakan ini tidak pantas,’’ ucap Ketua Transparency International Malaysia (TI-M) Muhammad Mohan, seperti dikutip Free Malaysia Today.
BACA JUGA: Maraknya Kasus Penculikan Anak, Masyarakat Diminta Tak Termakan Berita Hoax
Kepala Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin menekankan, Anwar harus menasihati putrinya untuk mengundurkan diri.
Menurut dia, masa depan politik Nurul seharusnya tidak dinodai dengan penunjukan yang tak pantas.
’’Belum terlambat bagi Anwar untuk memperbaiki keadaan. Mundur dari menteri keuangan. Fokus pada tugasnya sebagai PM, terutama ketika rakyat dan negara sedang menghadapi masa sulit,’’ ujar Muhyiddin.
Muhyiddin juga menyinggung kasus megakorupsi 1MDB.
BACA JUGA: Cegah Stunting pada Anak, Heru Budi Hartono Imbau Ibu Hamil Jangan Malas Cek Kandungan
Saat itu PM Najib Razak juga merangkap jabatan sebagai menteri keuangan.
Maka itu dia berharap Anwar tidak mengulangi hal yang sama.
sebaliknya, Pakar ekonomi Dr Jomo Kwame Sundram memiliki pendapat berbeda.
Menurut dia, dalam situasi ideal, pihaknya juga tidak akan senang bila PM merangkap menteri keuangan dan menunjuk putrinya sebagai penasihat senior.
Artikel Terkait
Alasan Anwar Ibrahim Rangkap Jabatan Menteri Keuangan
Anwar Ibrahim Klaim Tidak Pernah Janji Bebaskan Orang Berperkara
Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi Anwar Ibrahim
Bertemu di Istana Bogor, Presiden Jokowi dan Anwar Ibrahim Bahas Isu PMI
Anwar Ibrahim: Indonesia Punya Tempat Khusus di Hati Saya