Gomar mengenang Benediktus XVI sebagai sosok yang terus mempertahankan kemurnian ajaran gereja.
”Meski terkesan ortodoks, dengan kegigihannya menentangi pemikiran para teolog progresif seperti teologi pembebasan,” katanya.
Kemudian, dia juga menolak praktik aborsi, eutanasia, dan LGBT. Selain itu, Benediktus XVI sangat terbuka dan mendorong dialog antargereja dan antaragama.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas turut menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Paus Benediktus XVI yang dikenal rendah hati tersebut.
”Saya sampaikan duka mendalam atas wafatnya Paus Benediktus. Saya banyak mendengar keteladanan beliau sebagai sosok yang rendah hati,” tuturnya.
Hal itu, lanjut Yaqut, ditunjukkan dengan kesediaan Paus Benediktus untuk meminta maaf.
Paus Benediktus juga sosok yang mau menjembatani perbedaan. Kunjungannya ke Masjid Biru di Istanbul, Turki, pada 2006 menunjukkan komitmennya untuk menjembatani perbedaan.