RBG.id - Rusia telah menolak batas harga minyak yang diusulkan oleh Barat, termasuk Uni Eropa dan G7, senilai 60 dolar AS atau setara dengan Rp 925 ribu per barel.
Batas harga tersebut disepakati oleh negara-negara Barat untuk memotong dana Rusia, yang diyakini digunakan Vladimir Putin berperang di Ukraina.
BACA JUGA : Tari Ratoh Jaroe “Membius” Pengunjung Festival Musim Gugur St. Petersburg Rusia
Penetapan tersebut mulai berlaku pada Senin (5/12), bersamaan dengan embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia yang dikirim melalui laut.
Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov pada Sabtu (3/12) mengatakan pihaknya akan membuat tanggapan resmi, namun jelas menolak batas harga minyak tersebut.
Sementara itu, perwakilan tetap Rusia untuk organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulynov, mengecam kesepakatan yang dibuat oleh Barat dan memperingatkan bahwa mereka akan menyesali keputusan tersebut.
"Mulai tahun ini, Eropa akan hidup tanpa minyak Rusia. Moskow telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang mendukung pembatasan harga anti-pasar," ujarnya.