RBG.ID – Tidak ada lagi jatah kursi menteri. Klaim itu diungkapkan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim saat memimpin rapat Dewan Aksi Nasional 2022 tentang biaya hidup, Minggu (27/11).
Politikus 75 tahun itu ingin mengakhiri praktik pemberian jabatan kepada mereka yang mendukungnya.
’’Di kabinet ini, saya ingin mereka mendukung saya berdasar kebijakan saya, komitmen pada pemerintahan yang baik, antikorupsi, serta untuk membangkitkan ekonomi,’’ ujar Anwar.
Pada pemerintahan sebelumnya, ada 70 menteri dan beberapa penasihat serta utusan khusus.
Anwar akan mempertimbangkan mengambil 1–2 penasihat dan utusan khusus jika memang diperlukan.
Anwar sempat berjanji mengurangi jumlah menteri, termasuk memotong gaji serta tunjangan mereka.
BACA JUGA : 13 Data Fakta Anwar Ibrahim Menuju Kursi Perdana Menteri Malaysia