RBG.id - Negara-negara kepulauan kecil di dunia menuntut China dan India untuk membayar dana kompensasi iklim karena keduanya merupakan produsen emisi terbesar dunia, meski berstatus sebagai negara berkembang.
Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Antigua dan Barbuda, Gaston Browne yang berbicara atas nama Asosiasi Negara-negara Kepulauan Kecil (AOSIS) kepada wartawan di sela-sela forum iklim PBB (COP27) di Mesir pada Selasa (8/11).
BACA JUGA : Lagi, Pecahan Roket China Hantam Bumi
"Kita semua tahu bahwa Republik Rakyat China, India, mereka adalah pencemar utama, dan pencemar harus membayar," ujar Browne, seperti dimuat Reuters.
"Saya tidak berpikir bahwa ada izin masuk gratis untuk negara mana pun dan saya tidak mengatakan ini dengan tajam," tambahnya.
Dalam pembicaraan iklim PBB, frasa "kerugian dan kerusakan" mengacu pada biaya yang telah dikeluarkan dari cuaca ekstrem atau dampak yang dipicu oleh iklim, seperti naiknya permukaan laut.
Meski menghasilkan emisi terbesar pertama dan ketiga di dunia, China dan India selama ini tidak dimintai tanggung jawab karena berstatus sebagai negara berkembang. Sehingga tuntutan kali ini menjadi yang pertama bagi dua negara tersebut.