Imran Khan, 70, pernah menuding militer mendukung rencana penggulingan dirinya dari kursi kekuasaan. Pekan lalu, militer mengadakan konferensi pers untuk mengeluarkan bantahan atas tudingan tersebut.
Seorang saksi mata bernama Qazzafi Butt mengatakan kepada Reuters bahwa ia mendengar suara tembakan. Setelah itu, dia melihat Imran Khan dan para pembantunya jatuh ke truk. “Kemudian, satu pria mengeluarkan tembakan tunggal, tapi langsung dibekuk oleh seorang aktivis dari partai Khan,” kata Butt.
Dalam sebuah video yang disebut terkait dengan penembakan itu, seorang pria bersenjata pistol terlihat dibekuk dari belakang oleh seseorang dari dalam kerumunan. Pria itu kemudian berusaha melarikan diri. Video itu sendiri ditayangkan oleh berbagai saluran media, namun tidak dapat diverifikasi Reuters.
Saluran-saluran televisi itu memperlihatkan sosok si tersangka penembakan, yang tampaknya berusia 20-an atau 30-an tahun. Tersangka yang mengaku melakukan aksinya seorang diri itu mengatakan dia ingin membunuh Khan. “Dia (Khan) menyesatkan rakyat, dan saya tidak tahan soal itu,” kata tersangka dalam tayangan video tersebut.
Menteri Informasi Pakistan memastikan bahwa video itu direkam oleh polisi. Belum ada orang yang didakwa atas serangan tersebut. Salah satu anggota partai pimpinan Khan mengatakan ada sejumlah laporan yang menyebutkan bahwa satu orang tewas dalam serangan itu.
Imran Khan telah mengobarkan antusiasme banyak orang selama perjalanannya menuju Islamabad dalam kampanyenya untuk menggulingkan pemerintahan Sharif. Setelah didepak dari jabatannya sebagai perdana menteri, Khan juga dikenai hukuman oleh komisi pemilihan Pakistan karena menjual hadiah-hadiah milik negara secara tidak sah. Imran Khan membantah tuduhan tersebut. (jpc)