Shahed Aviation Industries, sebuah perusahaan terkait IRGC yang memproduksi drone Shahed-136 yang diduga diterbangkan Rusia di atas Ukraina, juga dikenai sanksi.
Laporan transfer pesawat tak berawak Iran ke Rusia muncul pada bulan Agustus dan Ukraina telah menerbitkan gambar dalam beberapa minggu terakhir dari reruntuhan kendaraan udara tak berawak Shahed-136, yang dikenal sebagai pesawat tak berawak kamikaze karena mereka meledak pada benturan.
Pihak berwenang Ukraina, yang mengklaim telah menembak jatuh lebih dari 220 drone buatan Iran dalam waktu kurang dari sebulan, telah mengaitkan penggunaannya dengan kematian warga sipil.
Baik Iran maupun Rusia telah menolak klaim UE dan negara-negara Barat terkait pengiriman drone.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis mengatakan dia tidak percaya penolakan Iran atas tuduhan tersebut. Dia bahkan menggambarkan dugaan transfer drone ke Rusia sebagai "uang darah".
“Mereka secara terbuka menyangkal dengan mengatakan 'kami tidak menjual apa pun', tapi di sini kita lihat. Ratusan kerusakan di Ukraina, di ibukota, di infrastruktur sipil, di sekolah-sekolah, di dekat universitas, di universitas,” katanya kepada Jaringan Televisi CTV Kanada dalam sebuah wawancara.
Selain drone, Iran juga dilaporkan berencana mengirim rudal permukaan-ke-permukaan ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya melawan Ukraina.
Laporan bahwa Moskow membeli drone Teheran yang relatif murah datang di saat Moskow gagal mengendalikan langit Ukraina yang mengklaim telah Ukraina telah berhasil menghancurkan setidaknya 60 pesawat militer Rusia sejak dimulainya perang. (rmol)