“Kita harus memberi mereka kesempatan untuk menjelaskan sikap ini. Saya tidak yakin bahwa ini akan berdampak negatif pada hubungan Pakistan dan Amerika Serikat," tuturnya.
AS sering mewaspadai hubungan dekat Pakistan dengan China terkait dengan koridor ekonomi senilai 54 miliar dolar (Rp 835 triliun) untuk membangun infrastruktur. Koridor itu disebut AS akan memberi jalan bagi China untuk menguasai Samudera Hindia.
Gedung Putih telah berulang kali memperingatkan Pakistan bahwa China akan diuntungkan dengan proyek tersebut, dan akan meninggalkan Pakistan dengan banyak utang. Namun Pakistan menepis pandangan AS itu, dengan mengatakan China merupakan teman dekatnya.
Selain itu AS juga menyoroti kedekatan Pakistan dengan Rusia. Lantaran negara nuklir itu memilih abstain saat pemungutan suara di Majelis Umum PBB yang mengutuk pencaplokan Rusia atas empat wilayah Ukraina. (rmol)