Jembatan Kerch, kadang-kadang disebut sebagai jembatan Krimea, adalah salah satu proyek prestisius Putin. Jembatan itu dibangun atas perintahnya tak lama setelah Kremlin mencaplok Krimea pada tahun 2014 untuk mendukung klaim Moskow atas wilayah tersebut.
Jembatan itu adalah rute pasokan penting bagi pasukan Rusia yang berbasis di wilayah Kherson Ukraina. Belum jelas apakah ledakan itu merupakan serangan yang disengaja atau bukan.
Kepala parlemen regional yang dibentuk Rusia di Krimea, Vladimir Konstantinov, menyalahkan insiden itu pada Ukraina. Ia menyebut Ukraina sebagai pengacau.
“Pengacau Ukraina, yang akhirnya berhasil menyentuh jembatan Krimea dengan tangan berdarah,” menurut BBC.
Ukraina : Ini Baru Awal
Dilansir dari CNBC, Minggu (9/10), orang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, memberi sinyal bahwa insiden itu hanya awal dari sekian pembalasan. Namun Ukraina tidak secara eksplisit menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu.
“Crimea, jembatan, ini baru awal. Segala sesuatu yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, semua yang diduduki Rusia harus diusir,” kata Podolyak melalui Twitter. (jpc)