RBG.id - China memiliki masalah obesitas yang serius. Negara tirai bambu itu kini telah tercatat memiliki jumlah kasus obesitas terbesar di dunia. Kegemukan dan obesitas China dikabarkan telah meningkat selama empat dekade ini, yang memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi di China.
Seperti dimuat ANI News pada Kamis (29/9), menurut sebuah studi, obesitas di China memberikan dampak serius bagi perekonomian negara. China termasuk di antara 161 negara yang ekonominya akan terpengaruh karena kondisi kelebihan berat badan dan obesitas.
BACA JUGA : Tinggalkan China, Apple Pilih Produksi iPhone 14 di India
Studi yang dilakukan bersama oleh World Obesity Federation dan RTI International mengatakan, biaya ekonomi diperkirakan akan meningkat dari 2,19 persen menjadi 3,3 persen dari PDB di 161 negara karena kasus obesitas.
Sementara itu penelitian tersebut juga memperkirakan, kasus kegemukan di Cina dapat menelan biaya hingga 10 triliun dolar AS per tahun ke negara itu, terutama karena biaya perawatan kesehatan yang tidak dapat dihindari dari penyakit baru yang muncul seperti kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular yang awalnya disebabkan oleh kegemukan.
Obesitas kerap kali dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit kronis dan kematian dini, sehingga kasus ini telah menambah beban kesehatan serta ekonomi yang sangat besar pada individu, keluarga dan bangsa jika tidak ditangani secara efektif. Hal ini bisa sangat menghambat pembangunan berkelanjutan dari populasi dan masyarakat di China.
Data ini diperkuat dari "Laporan Penyakit Kronis dan Gizi Penduduk Tiongkok (2020)", mereka membuat laporan yang mengejutkan. Dalam laporan tersebut mereka menemukan lebih dari 50 persen orang dewasa dan 20 persen anak usia sekolah saat ini mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Meningkatnya insiden tersebut telah menempatkan beban besar pada sistem perawatan kesehatan China.