RBG.id - Wawancara Ebrahim Raisi dengan Christiane Amanpour akhirnya batal setelah jurnalis senior CNN menolak permintaan Presiden Iran itu untuk mengenakan jilbab.
Raisi menarik diri dari sesi wawancara yang telah diagendakan di sela Sidang Majelis Umum PBB New York pada Rabu (21/9), hanya sekitar 40 menit sebelum acara wawancara dimulai.
BACA JUGA :Serang Israel, Iran Kembangkan Drone Canggih
Seorang ajudan mengatakan kepada Amanpour bahwa Raisi telah menyarankan agar dia mengenakan jilbab. Namun, Amanpour dengan sopan menolak permintaan itu.
Amanpour, yang dibesarkan di ibu kota Iran, Teheran, dan fasih berbahasa Farsi, mengatakan bahwa dia bersedia mengenakan jilbab saat meliput di Iran untuk mematuhi hukum dan kebiasaan setempat. Sebab, jika tidak, ia tidak dapat beroperasi sebagai jurnalis.
Tetapi dia mengatakan bahwa dirinya tidak akan menutupi kepalanya untuk melakukan wawancara dengan seorang pejabat Iran di luar negara di mana itu tidak diperlukan.
"Di sini, di New York, atau di mana pun di luar Iran, saya tidak pernah diminta oleh Presiden Iran mana pun - dan saya telah mewawancarai setiap dari mereka sejak 1995 - baik di dalam maupun di luar Iran, tidak pernah diminta untuk mengenakan jilbab," katanya pada program CNN New Day.