Senin, 22 Desember 2025

Imbas Invasi Rusia - Ukraina Belum Berakhir, Industri Sawit Keteteran

- Jumat, 16 September 2022 | 17:39 WIB

RBG.ID, RUSIA - Konflik panas antara Rusia dan Ukraina membuat beragam sektor terkena imbas buruk. Perang kedua negara tersebut memperparah kondisi perekonomian dunia yang terdampak akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan.

Industri kelapa juga menjadi salah satu sektor yang hingga kini masih keteteran. Market Statistic Officer International Coconut Community (ICC) Alit Pirmansyah menuturkan bahwa saat ini pelaku industri kelapa sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya, Indonesia dan negara-negara anggota ICC lain tengah menghadapi permasalahan yang sama.

“Permasalahan terbesar saat ini adalah menurunnya demand karena adanya ketidakstabilan global. Saat pandemi kemarin pelaku industri kelapa sudah berusaha survive dan masih bisa bertahan. Namun adanya gempuran ekonomi baru yang disebabkan dampak dari perang Rusia-Ukraina ini berbeda. Fenomena tersebut membuat industri kelapa semakin terpuruk,” kata Alit, dikutip dari Jawapos.com

Alit melanjutkan, perang Rusia-Ukraina menyebabkan stabilitas negara-negara kawasan Eropa dan Amerika Serikat terganggu. Alhasil, daya beli masyarakat menurun drastis. Hal inilah yang memberikan dampak besar terhadap anjloknya harga kelapa butir maupun olahan.

Dengan kondisi market dunia yang saat ini tengah mengalami penurunan demand, meski harga jual produk diturunkan di bawah harga pasar, hal ini tidak menjamin produk kelapa akan laku.

“Penyebab utamanya adalah minimnya permintaan dan kebutuhan terhadap produk tersebut. Sehingga, meski saat ini harga kelapa sudah turun, permintaan impor kelapa dari negara lain tetap rendah,” ujar Alit.

Untuk menyikapi kondisi demikian, Alit menuturkan, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan oleh para pelaku bisnis di industri kelapa. Yakni dengan meningkatkan konsumsi domestik dalam negeri. Hal ini juga bisa terwujud dengan sinergitas antar beberapa lini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X