RBG.ID, TIONGKOK - Orang dekat Presiden Tiongkok Xi Jinping, Li Zhanshu, mengungkapkan hubungan yang sebenarnya antara Rusia dan Tiongkok sebagai sekutu. Li Zhansu merupakan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok. Ia dianggap sebagai salah satu orang terdekat Xi Jinping. Dia telah bekerja dengan Xi selama beberapa dekade.
Li berada di peringkat ketiga dalam hierarki Partai Komunis Tiongkok. Kantor Berita resmi Xinhua mengatakan bahwa Li telah mendesak Rusia untuk kerja sama yang lebih besar dalam berjuang melawan campur tangan eksternal, sanksi, dan yurisdiksi. Dia juga mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok menjelang pertemuan yang diharapkan antara Putin dan Xi Jinping pada pertemuan regional di Uzbekistan.
Xi Jinping juga sedang mempersiapkan kongres Partai Komunis yang diperkirakan akan memberinya masa jabatan lima tahun periode ketiga di tengah kritik terhadap strategi dinamis Nol Covid Beijing yang sedang berlangsung. Menurut Xinhua, Rusia mendukung kritik Beijing terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan bulan lalu.
Tiongkok menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya dari kebijakan Satu Tiongkok. Tiongkok berpendapat bahwa kunjungan veteran Demokrat itu adalah provokasi yang disengaja. Li berterima kasih kepada pihak Rusia karena dengan tegas mendukung Tiongkok soal Taiwan. Rusia juga mendukung Tiongkok atas kritik termasuk di PBB soal kekerasan terhadap Uighur dan minoritas Muslim lainnya di provinsi Xinjiang.
Persahabatan Makin Mesra
Rusia dan Tiongkok disebut semakin menyelaraskan kebijakan luar negeri mereka untuk menentang Washington dan negara-negara barat lainnya.
Hanya beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Xi bertemu dengan Vladimir Putin di Tiongkok pada awal Februari.
“Persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas, tidak ada bidang kerja sama yang terlarang,” kata Putin saat itu.