Senin, 22 Desember 2025

Krisis Makin Parah, AS Desak China Segera Restrukturisasi Utang Sri Lanka

- Selasa, 13 September 2022 | 23:34 WIB
Ranil Wickremesinghe
Ranil Wickremesinghe

Selain itu, Power juga menekankan, selain merestrukturisasi utang, Sri Lanka juga harus mengubah cara peminjamannya.

Seorang pejabat senior IMF mengatakan krisis ekonomi yang sedang berlangsung di Sri Lanka akan semakin dalam jika China tidak setuju dengan restrukturisasi utang.

Sejauh ini, China belum menyetujui restrukturisasi utang yang dapat mencakup pemotongan atau pengurangan suku bunga. Sebaliknya, China telah menyatakan kesediaannya untuk membiayai kembali Sri Lanka untuk membayar kembali pinjaman masa lalunya tanpa perubahan apa pun.

Diperkirakan Sri Lanka berutang pembayaran utang sebesar 2 miliar dolar AS tahun ini ke China.(rmol)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X