”Sangat sulit, medannya, cuacanya. Ini menantang,” kata Nellie Pumai dari Manolos Aviation.
Penduduk setempat di Lae dan Madang, yang paling dekat dengan pusat gempa, mengatakan guncangan jauh lebih kuat daripada gempa sebelumnya.
”Sangat kuat, semuanya seperti duduk di laut, terombang-ambing dan mengambang,” kata Hivi Apokore, seorang pekerja di Jais Aben Resort dekat Madang.
Gempa bumi biasa terjadi di Papua Nugini, yang terletak di Cincin Api Samudra Pasifik, karena memiliki hotspot aktivitas seismik karena gesekan antara lempeng tektonik. Pada 2018, gempa berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang dataran tinggi pegunungan terpencil di negara itu, menewaskan lebih dari 100 orang dan merusak ribuan rumah. Pada 2004 terjadi gempa 9,1 magnitudo. (jpc)