RBG.ID – Puluhan penduduk Futaba, Prefektur Fukushima, Jepang, berkumpul di depan Stasiun JR Futaba Senin (29/8) malam.
Begitu jam menunjukkan pukul 00.00, beberapa di antara mereka membuka sebuah pintu berwarna merah jambu.
’’Saya pulang,’’ ujar mereka. Sebuah boneka merah dengan orang di dalamnya mengucapkan selamat datang kembali.
BACA JUGA : Sri Lanka dapat Bantuan Pangan Senilai Rp 22 Miliar dari Jepang
Itu bukan rumah sungguhan, pun bukan pintu asli. Hanya panggung yang sengaja disiapkan untuk menyambut momentum dicabutnya status perintah evakuasi di kota tersebut. Status itu berlaku mulai, Selasa (30/8).
Sebelas tahun lalu, para penduduk terpaksa meninggalkan Futaba. Itu terjadi ketika gempa 9 magnitudo disusul tsunami pada 11 Maret 2011 mengakibatkan kebocoran di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi.
Mayoritas penduduk Fukushima dievakuasi, terutama Futaba, tempat PLTN yang dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company Complex (TEPCO) tersebut. Saat itu ada 300 ribu orang yang diperintahkan untuk evakuasi.