Media-media Jepang melaporkan bahwa penangkapan dilakukan setelah bulan lalu kediaman Takahashi di Tokyo digerebek oleh penyelidik. Penggeledahan juga dilakukan di rumah mantan pimpinan Aoki serta kantor panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 yang sudah dibubarkan.
Takahashi merupakan bekas petinggi eksekutif agensi periklanan Jepang terbesar, Dentsu, sebelum bertugas di kepanitiaan Olimpiade Tokyo sejak Juni 2014. Selama itu, Takahashi kerap dilaporkan sebagai pegawai sipil teladan yang tidak diperbolehkan menerima uang maupun hadiah atas jabatannya.
Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo sudah berhenti beroperasional, tapi masih berfungsi untuk mengurus aset dan kewajiban. Aoki menjadi sponsor Olimpiade Tokyo, berhak atas penggunaan logo event dan penjualan produk-produk berlisensi pesta olahraga yang harus tertunda setahun dan digelar tanpa penonton karena pandemi Covid-19 itu.
Kasus ini menambah panjang dugaan ketidakwajaran terkait Olimpiade Tokyo, sebab kejaksaan Prancis juga telah meluncurkan penyelidikan atas dugaan korupsi terkait pencalonan tuan rumah Tokyo yang diajukan pada 2016.
Tsunekazu Takeda menanggalkan jabatan Kepala Olimpiade Jepang pada 2019 setelah pihak berwenang Prancis menyelidiki keterlibatannya pembayaran yang dilakukan sebelum Tokyo ditunjuk sebagai tuan rumah. (jpc)