RBG.ID, NIGERIA - Berbagai macam penularan virus dari hewan ke manusia terus bermunculan. Penyakit ini dinamakan sebagai penyakit zoonosis di mana virus yang dibawa oleh hewan melompat ke manusia. Nigeria melaporkan penyakit demam Lassa atau Lassa Fever yang disebabkan oleh virus yang melompat dari hewan pengerat ke manusia.
Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) telah mengonfirmasi 13 infeksi demam Lassa terbaru. Bahkan ada satu kematian pada minggu ke-31 tahun 2022 antara periode 1-7 Agustus.
Dilansir dari All Africa, Rabu (17/8), laporan ini diungkapkan dalam laporan situasi terbaru tentang penyakit yang diterbitkan pada hari Senin (15/8) di situs web NCDC. Laporan tersebut menunjukkan bahwa jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat dari 10 pada minggu ke-30 menjadi 13 kasus yang dilaporkan dari Negara Bagian Ondo, Edo, Kogi, Ebonyi dan Imo.
Secara kumulatif, dari minggu pertama hingga minggu ke-31, NCDC mengatakan 165 kematian telah dilaporkan dengan case fatality rate(CFR) 18,8 persen, lebih rendah dari CFR untuk periode yang sama tahun 2021, yang 23,1 persen. Secara keseluruhan pada tahun 2022, total 880 orang telah terinfeksi demam Lassa, di 100 wilayah pemerintah daerah di 25 negara bagian federasi.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa trio Negara Bagian Ondo, Edo dan Bauchi menduduki puncak grafik infeksi dengan menyumbang 70 persen dari semua kasus yang dikonfirmasi. Negara Bagian Ondo di Barat Daya menduduki puncak grafik infeksi dengan 31 persen, sementara Negara Bagian Edo dan Bauchi masing-masing menyumbang 26 dan 13 persen dari infeksi.
Apa itu demam Lassa?
Demam Lassa adalah penyakit virus akut hemoragik (pendarahan berlebihan) yang ditularkan ke manusia melalui kontak dengan makanan, barang-barang rumah tangga yang terkontaminasi oleh hewan pengerat yang terinfeksi atau orang yang terkontaminasi. Gejalanya beragam salah satunya perdarahan.