RBG.ID - Perusahaan-perusahaan raksasa teknologi di Tiongkok harus menyerahkan harta mereka yang paling berharga.
Bukan uang. Tapi detail algoritma yang mereka gunakan. Itu adalah bagian dari usaha Beijing untuk mengatur lebih ketat sektor teknologi domestik.
’’Tidak ada yang pernah memiliki akses ke detail seperti itu sebelumnya. Algoritma perusahaan teknologi adalah rahasia bisnis utama yang mewakili kompetensi mereka,’’ tegas Direktur Eksekutif Pusat Penelitian Hukum Persaingan di East China University of Political Science and Law, Shanghai Zhai Wei seperti dikutip Time.
BACA JUGA : Cara Nagita Slavina Gendong Baby Moana Viral di TikTok
Aturan yang dikeluarkan pada Maret lalu itu mengharuskan perusahaan untuk memastikan mereka tidak akan terlibat dalam kegiatan yang mengancam keamanan nasional, stabilitas sosial atau mendorong kesenangan yang berlebihan.
Targetnya mulai dari Alibaba, pengembang TikTok yaitu ByteDance, Weibo, perusahaan-perusahaan game hingga jasa kurir barang.
’’Kebijakan ini mengharuskan penyedia layanan melakukan penilaian mandiri secara teratur untuk memastikan kepatuhan dan untuk mengajukan catatan mereka pada otoritas terkait,’’ ujar Profesor Hukum di University of Hong Kong Angela Zhang seperti dikutip Agence France-Presse.
