RBG.ID, TAIWAN - Taiwan ikut mewaspadai penularan virus Langya henipavirus (LayV), virus yang baru diidentifikasi dari Tiongkok. Caranya, Taiwan mengembangkan pengujian atau alat tes PCR untuk mendeteksi virus Langya dari Tiongkok.
Para ilmuwan mengatakan virus itu memang tidak fatal tetapi tetap perlu diawasi. Berdasar itu, Taiwan telah mengembangkan metode diagnostik PCR untuk Langya henipavirus (LayV), virus yang baru diidentifikasi dari Tiongkok yang telah membuat 35 orang sakit sejak 2018 di 2 provinsi.
Virus ini terungkap setelah sebuah penelitian yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine (NEJM) pada 4 Agustus yang menandai bahwa penyakit zoonosis telah muncul di provinsi Shandong dan Henan. Para pasien diyakini telah terinfeksi oleh tikus yang membawa virus.
Wakil Direktur Jenderal Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, Chuang Jen-hsiang, mengatakan pada Minggu (14/8) bahwa laboratorium negara itu telah menerapkan mekanisme pengujian virus melalui penelitian.
“Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa LayV dapat ditularkan dari manusia ke manusia,” kata Chuang.
Masyarakat diminta tidak panik. Taiwan belum menemukan kasus tersebut di sana. Chuang mengatakan kasus yang dicurigai dapat dikirim sampelnya ke lab untuk pemeriksaan sebagai tindakan pencegahan seperti laporan CNA.