Akses Pendidikan dan Pekerjaan Serba Dibatasi
RBG.ID - ’’15 Agustus adalah hari kegelapan.’’ Tulisan itu terpampang pada poster yang dibawa oleh demonstran di Kabul, Afghanistan, Sabtu (13/8).
Itu adalah tanggal ketika Taliban kembali berkuasa di Taliban tahun lalu. Sejak itu pulalah, kehidupan perempuan di negara tersebut terbelenggu.
Aksi tersebut diikuti oleh puluhan perempuan. Mereka menuntut tercukupinya kebutuhan pangan, pekerjaan yang layak dan juga kebebasan. Massa terkonsentrasi di depan gedung Kementerian Pendidikan di Kabul.
Situasi di Afghanistan memang kian memburuk belakangan ini. Angka kemiskinan dan pengangguran melonjak tajam. Pelanggaran terhadap hak asasi perempuan juga bertambah banyak.
Sejak duduk di pemerintahan hingga sekarang, remaja putri tidak diizinkan mengenyam pendidikan di sekolah menengah. Tanpa adanya ijazah sekolah menengah, otomatis mereka juga tidak bisa kuliah.
Sayangnya, aksi tersebut justru ditanggapi dengan brutal oleh Taliban. Massa dikejar dan dipukuli agar membubarkan diri. Tembakan senapan ke udara juga terdengar beberapa kali.