RBG.ID, GAZA - Tentara Israel mengebom Jalur Gaza selama dua hari sejak Sabtu (6/8). Otoritas kesehatan di daerah kantong Palestina melaporkan 24 orang tewas dalam serangan Israel, enam di antaranya adalah anak-anak.
Warga Jalur Gaza bersiap untuk kemungkinan babak baru perang. Pesawat-pesawat tempur Israel menghantam beberapa situs di wilayah yang diblokade. Israel mengklaim serangan dilakukan untuk pencegahan dalam menggagalkan dugaan serangan roket yang direncanakan oleh Jihad Islam Palestina.
Setelah tembakan balasan dari militan, Israel memperingatkan pada hari Sabtu bahwa kampanye pengebomannya bisa berlangsung seminggu. Ini eskalasi kekerasan terburuk sejak konflik 11 hari Mei lalu seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (7/8).
Pada hari Minggu, (7/8) pihak berwenang di daerah kantong pantai Palestina memperbarui jumlah korban tewas menjadi 24 orang, termasuk komandan Jihad Islam untuk Gaza utara, Tayseer Jabari, dan komandan senior lainnya, Khaled Mansour. Mereka mengatakan warga sipil yang terbunuh termasuk enam anak.
Dari keenam anak malang itu, salah seorang di antaranya adalah seorang gadis berusia lima tahun.
Sementara itu, Israel mengatakan bahwa roket nyasar dari militan Jihad Islam telah bertanggung jawab atas kematian beberapa anak di Jabalia, Gaza utara, pada hari Sabtu.