RBG.id- Peluang dan prospek perdagangan yang lebih luas dan hubungan ekonomi di masa depan menjadi topik pembicaraan antara Recep Tayyip Erdogan dan Vladimir Putin dalam pertemuan singkat di Sochi, Rusia, Jumat (5/8).
Kedua presiden juga membahas isu-isu internasional, dari mulai Suriah, hingga Nagorno-Karabakh yang belakangan kembali memanas, serta berbagi pandangan tentang ekspor gandum Ukraina yang saat ini mulai berjalan.
Erdogan tiba di kota resor Rusia Sochi pada Jumat sore dengan didampingi oleh kepala Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Organisasi Intelijen Nasional, Kementerian Energi, Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian dan Kehutanan.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut atas pertemuan keduanya di Teheran pada 19 Juli lalu, di sela-sela KTT Astana, dan terjadi setelah Ankara membantu menengahi kesepakatan biji-bijian yang telah meredakan kekhawatiran krisis pangan global.
Kedua kepala negara bertemu untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan, menunjukkan dimulainya kedekatan dua 'saingan' menuju langkah diplomatik, terlepas dari pasang surutnya hubungan, juga perbedaan pandangan keduanya atas konflik di Ukraina, di mana Turki adalah pemasok utama senjata ke Kyiv.
Pertemuan ini juga menggarisbawahi rencana Turki untuk 'operasi militer' baru di Suriah di mana Erdogan meminta dukungan dari Rusia. Turki menentang operasi militer khusus Rusia di Ukraina dengan memasok senjata untuk Kyiv, sekarang Turki mengajukan rencana operasi militer khusus di Suriah dan meminta dukungan Rusia.
Di pertemuan Teheran, Erdogan telah menyatakan keinginannya untuk membangun 'zona keamanan' sedalam 30 kilometer atau sekitar 19 mil yang membentang dari perbatasan Turki ke wilayah Suriah.
