"Kerja sama ekonomi dan perdagangan akan menjadi topik yang sangat penting. Kedua belah pihak kemungkinan besar akan membuat pencapaian praktis karena kerja sama semacam itu sangat dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi bilateral dan regional," kata Tang, seperti dikutip Global Times.
Meskipun momentum kerja sama China-Indonesia cukup kuat seiring dengan peningkatan volume perdagangan bilateral di tengah dampak COVID-19, Tang melihat Indonesia masih berada di bawah tekanan kenaikan harga bahan pokok internasional dan inflasi domestik.
Karena itu, menurut Tang, Indonesia ingin meningkatkan kerja sama dengan China untuk mempertahankan tren positif tersebut dan menciptakan lebih banyak kesempatan.
Data Kementerian Perdagangan China menunjukkan volume perdagangan China-Indonesia meningkat dari 30,8 persen menjadi 32,75 persen selama periode Januari-Maret 2022. (jpnn)