RBG.ID, AMERIKA - Suhu ekstrem menghantui dua benua yakni Eropa dan Amerika Serikat pada Rabu (20/7). Dampaknya lebih dari 100 juta orang di Amerika Serikat menghadapi kondisi suhu panas yang berlebihan dan gelombang panas dengan suhu 3 digit yakni di atas 100-115 derajat Fahrenheit atau lebih dari 40 derajat Celcius.
Sebelumnya, Inggris juga melaporkan suhu panas lebih dari 40 derajat. Suhu tersebut terjadi sebagai dampak dari perubahan iklim.
Presiden AS Joe Biden mengatakan perubahan iklim menghadirkan bahaya yang jelas bagi dunia. Ia menetapkan kondisi tersebut sudah darurat.
“Biar saya perjelas: Perubahan iklim adalah keadaan darurat. Dalam beberapa minggu mendatang saya akan menggunakan wewenang saya untuk mengubah kata-kata ini menjadi tindakan resmi pemerintah. Ketika berbicara tentang memerangi perubahan iklim, saya tidak akan menerima jawaban tidak,” kata Biden dalam kunjungan ke Somerset, Mass.
Lebih dari 60 juta orang Amerika mungkin akan mengalami panas dengan suhu tiga digit ukuran Fahrenheit hingga minggu depan. Peringatan panas ditujukan pada 105 juta orang di 28 negara bagian di seluruh Amerika Serikat bagian tengah dan Timur Laut.
Dampak dari suhu ekstrem, sejumlah kebakaran terjado. Pemadam kebakaran Kota Oklahoma telah menerima sekitar 300 panggilan terkait kebakaran padang rumput pada Juli di tengah kondisi kering yang terik.
“Petugas pemadam kebakaran juga menjawab lebih dari 100 panggilan medis, dan kebanyakan dehidrasi terkait dengan panas di paruh pertama bulan ini,” kata Kapten Scott Douglas.