RBG.ID - Inflasi di Amerika Serikat (AS) semakin liar menanjak. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada bulan lalu tumbuh 9,1 persen secara tahunan, Rabu (13/7) pagi waktu setempat.
Angka tersebut tertinggi dalam 41 tahun terakhir.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen meyakini, inflasi Negeri Paman Sam telah mencapai puncaknya. Pemerintah bakal bekerja keras menurunkan gejolak itu. Didukung dengan arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed).
BACA JUGA : BI Perkirakan Inflasi Akan Naik
“Kami mendukung upaya Fed yang mereka anggap perlu untuk mengendalikan inflasi. Kami juga akan mengambil langkah kebijakan jangka pendek untuk menekan inflasi. Terutama, pada harga energi cadangan minyak strategis,” kata Janet di Nusa Dua, Bali.
Dia menyadari, kebijakan agresif The Fed akan memengaruhi ekonomi emerging market. Suku bunga bank sentral AS yang telah meningkat lebih cepat daripada bank sentral negara-negara lainnya berdampak terhadap penguatan dolar AS (USD).
Sehingga, menyebabkan sejumlah mata uang negara berkembang terdepresiasi. Akibatnya, pertumbuhan dan inflasi di negara-negara tersebut bakal memburuk.