RBG.ID – Rusia, Ukraina, Turki, dan perwakilan PBB mencapai kata sepakat. Bukan soal perang. Melainkan terkait dengan ekspor hasil panen biji-bijian Ukraina. Yakni, gandum dan jagung.
Setiap pihak setuju untuk membentuk pusat koordinasi gabungan di bawah pengawasan PBB. Lembaga tersebut dibentuk untuk memastikan ekspor Ukraina lewat Laut Hitam bisa diamankan.
’’Pusat koordinasi gabungan itu akan berlokasi di Istanbul. Tugasnya adalah melakukan pemantauan umum dan koordinasi navigasi yang aman di Laut Hitam,’’ ujar Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak sebagaimana yang dikutip Agence France-Presse.
BACA JUGA : Rudal Rusia Hantam Apartemen di Ukraina, 34 Tewas Termasuk Anak-anak
Pertemuan di Istanbul Rabu (13/7) itu terjadi karena sejak invasi Rusia jalur ekspor Ukraina di Laut Hitam diblokade.
Padahal, selama ini 80 persen ekspor biji-bijian mereka dilakukan via Pelabuhan Odessa yang terletak di Laut Hitam. Jumlah hasil panen biji-bijian Ukraina saat ini mencapai setidaknya 20 juta ton. Blokade itu tidak hanya berdampak pada perekonomian Kiev, tetapi juga global.
Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan, sebelum perang, pasokan gandum dari Rusia dan Ukraina menyumbang hampir 30 persen dari perdagangan global.
