Senin, 22 Desember 2025

Kasus Cacar Monyet di Portugal Bertambah, UEA Umumkan Kasus Pertama

- Kamis, 26 Mei 2022 | 08:26 WIB
WASPADA : Puluhan kasus yang ditemukan mengalami gejala serupa yakni demam, nyeri tubuh, pembesaran kelenjar getah bening dan akhirnya seperti 'cacar' atau bintil besar berisi cairan yang menyakitkan di wajah, tangan dan kaki (CDC/Getty Images)
WASPADA : Puluhan kasus yang ditemukan mengalami gejala serupa yakni demam, nyeri tubuh, pembesaran kelenjar getah bening dan akhirnya seperti 'cacar' atau bintil besar berisi cairan yang menyakitkan di wajah, tangan dan kaki (CDC/Getty Images)

RBG.id - Kasus cacar monyet di Portugal bertambah. Otoritas Direktorat Jenderal Kesehatan Portugal (DGS) mengonfirmasi 10 kasus baru cacar monyet pada Rabu (25/5). Kini sudah 49 kasus dan menyamai jumlah infeksi yang terkonfirmasi di negara tetangga, Spanyol.

Kedua negara Iberia itu sudah menjadi di antara pusat utama wabah baru-baru ini, dari virus yang biasanya ringan di luar daerah endeminya di beberapa bagian Afrika Barat dan Tengah.

DGS mengatakan, seluruh kasus terkonfirmasi sudah ditemukan pada laki-laki, sebagian besar berusia di bawah 40 tahun. Semuanya dalam kondisi yang stabil dan tidak ada yang dirawat inap.

Spanyol mengonfirmasi satu kasus tambahan pada Rabu (25/5). Wilayah Madrid, di mana hampir seluruh infeksi di negara itu sudah terdeteksi dan sebagian besar terkait dengan sauna dewasa, akan memperbarui jumlahnya pada Rabu (25/5).

Sebagian besar infeksi yang terdeteksi secara global sejauh ini dalam wabah belum parah dan banyak, tetapi tidak semua, dilaporkan pada laki-laki yang berhubungan intim dengan laki-laki. Gejalanya meliputi demam dan ruam bentol yang khas.

Kasus Pertama di Uni Emirat Arab

Kementerian Kesehatan dan Pencegahan Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan kemunculan kasus pertama cacar monyet di negara tersebut. Menurut laporan kantor berita WAM yang dikutip dari Antara, ditemukannya kasus pertama itu sejalan kebijakan otoritas kesehatan UEA terkait deteksi dan pengamatan awal penyakit tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X