RBG.ID - Pesawat penumpang Jeju Air yang membawa 181 penumpang terbakar setelah mendarat di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan dan menewaskan 179 orang.
Kecelakaan ini bencana pesawat terburuk sejak pesawat penumpang Korean Air menabrak gunung saat mendarat di Bandara Guam pada bulan Agustus 1997 yang menewaskan 225 orang.
CEO Jeju Air menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga mereka.
Pihak berwenang terkait harus memfokuskan semua kemampuan mereka untuk memulihkan diri dari kecelakaan dan segera menentukan penyebab kecelakaan.
Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216, yang berangkat dari Bangkok, Thailand, berupaya mendarat di Bandara Muan sekitar pukul 09.03 pada tanggal 29 Desember 2024.
Roda pendaratan tidak dapat diperpanjang, dan pendaratan pertama gagal, lalu mencoba pendaratan terbalik.
Namun, pesawat tidak dapat memperlambat lajunya di landasan pacu, dan setelah menabrak dinding luar bandara, terjadi kebakaran dengan api yang besar.
Meskipun pemadam kebakaran menyelesaikan pemadaman awal kecelakaan dalam waktu 43 menit, sebagian besar tubuh terbakar, dan semua penumpang kecuali dua awak berhasil selamat.
Diduga ada banyak keluarga di dalam pesawat yang mengalami kecelakaan itu, dan kisah seorang ibu yang pergi berlibur untuk membeli paket Natal setelah berjuang melawan kanker telah terungkap, menambah kesedihan.
Melihat video kecelakaan, pesawat penumpang yang mengalami kecelakaan, yang mendekati landasan pacu, meledak dan asap keluar dari mesin kanan sebelum mendarat.
Tidak jelas apakah alasan untuk upaya pendaratan pertama dan pendaratan berikutnya adalah karena kerusakan roda pendaratan atau kegagalan mesin.