RBG.ID – Elon Musk, CEO Tesla dan miliarder teknologi, mengeluarkan peringatan keras mengenai potensi kebangkrutan yang mengintai Amerika Serikat (AS).
Dia menyebutkan bahwa beban utang negara yang saat ini sudah mencapai 35 triliun dolar AS (sekitar Rp 551 ribu triliun) dapat menyebabkan krisis finansial.
Peringatan Musk datang bersamaan dengan lonjakan harga bitcoin dan dogecoin, dua mata uang kripto yang kerap dia dukung.
Baca Juga: Malah Merasa Beruntung Tak Jadi Pelatih, Kenapa? Bepe Bilang Begini
Musk juga mengusulkan pembentukan lembaga bernama Department of Government Efficiency (Doge).
Lembaga itu difungsikan untuk meningkatkan efisiensi anggaran negara dengan memotong pengeluaran hingga 2 triliun dolar AS (sekitar Rp 34 ribu triliun).
Program tersebut diyakini dapat membantu mengurangi defisit anggaran AS yang terus membengkak.
Baca Juga: Dikalahkan Jepang, Pelatih Shin Tae-yong Tetap Optimis Bisa Penuhi Target Timnas Indonesia
’’Pengeluaran pemerintah yang berlebihan akan membawa Amerika pada kebangkrutan,’’ ujar Musk melalui X (sebelumnya Twitter).
Musk menyatakan, pernyataan itu merupakan respons terhadap kritik Senator Rand Paul, yang menilai defisit tahunan sebesar 2 triliun dolar AS sudah sangat tidak terkendali dan tidak dapat dipertahankan.
Senator Paul, yang juga pendukung mata uang kripto, bahkan sudah menerima bitcoin sebagai donasi kampanye.
Dia berpendapat bahwa dolar AS bisa digantikan oleh mata uang kripto di masa depan, terutama karena ketidakpercayaan masyarakat terhadap dolar dan tingginya pengawasan pemerintah terhadap transaksi keuangan.
Kekhawatiran terhadap utang nasional semakin meningkat setelah Donald Trump, yang baru saja memenangi pemilihan presiden AS, mengusulkan penggunaan bitcoin sebagai solusi untuk melunasi utang negara.