RBG.ID – Kondisi sistem kesehatan di Gaza mendapatkan sorotan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Perang antara Hamas dan Israel ini membuat layanan kesehatan carut marut.
Bantuan kesehatan tidak bisa masuk, staf rumah sakit ditawan dan jadi korban, hingga akhirnya terjadi bencana kesehatan di wilayah itu.
Baca Juga: Beres Retreat Kabinet Merah Putih, Menteri LH Hanif Faisol Tancap Gas Tinjau TPST Bantargebang
Kepala WHO Tedros Adhanom memperingatkan tentang bencana karena perang tak berkesudahan di Gaza. “Situasi di Gaza utara kini sangatlah buruk,” kata Tedros.
Tedros berkata demikian menyusul apa yang terjadi di Kamal Adwan.
Kamal Adwan adalah rumah sakit terakhir yang berfungsi di Gaza utara dan telah diserbu oleh pasukan Israel pada Jumat (25/10) lalu.
Kementerian Kesehatan Gaza menuduh bahwa serangan terhadap fasilitas di kamp Jabalia menyebabkan dua anak tewas.
Serangan di awal Oktober ini juga diduga ada penahanan ratusan staf rumah sakit, pasien, dan orang-orang terlantar.
Tedros mengatakan pada 26 Oktober lalu Kementerian Kesehatan Gaza telah memberi tahu WHO kalau pengepungan rumah sakit telah berakhir.
Baca Juga: Pelatih Nova Arianto Apresiasi Semua Aggota Tim, Walau Kurang Suka dengan Jalannya Pertandingan
Dan WHO mengatakan tiga petugas kesehatan dan seorang karyawan lainnya terluka dalam serangan itu.
“Setelah penahanan 44 staf laki-laki, hanya staf perempuan, direktur rumah sakit, dan satu dokter laki-laki yang tersisa untuk merawat hampir 200 pasien,” katanya.