RBG.ID – Korea Utara (Korut) memang sudah membantah tudingan Korea Selatan (Korsel) dan Ukraina bahwa mereka mengirimkan pasukan ke Rusia.
Tapi, Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menguatkan tudingan ke Pyongyang.
AS menyebut, sekitar 3 ribu personel militer Korut telah diberangkatkan dengan kapal menuju Vladivostok.
Lalu menyebar ke berbagai tempat pelatihan militer Rusia di sisi timur Negeri Beruang Merah tersebut.
Diperkirakan, sampai Desember, jumlah tentara Korut di Rusia akan bertambah menjadi sekitar 10 ribu personel.
’’Kami belum tahu apakah para prajurit Korut bakal bertempur bersama pasukan Rusia melawan Ukraina. Jika benar demikian, mereka otomatis menjadi target militer legal (untuk diserang Ukraina),” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
Baca Juga: Ramadhan Sananta Ngaku Dapat Banyak Ilmu dari Pelatih Khusus Penyerang Yeom Ki-hun
NATO, di mana AS tergabung di dalamnya, juga mengaku memiliki bukti bahwa Korut telah mengirim ribuan tentara ke Rusia.
’’Jika para tentara itu nantinya diterjunkan ke medan perang di Ukraina, itu jelas bakal menjadi penanda eskalasi yang signifikan,” kata Farah Dakhlallah, juru bicara NATO.
Dari Pyongyang, kantor berita Korut, KCNA, melaporkan, Pemimpin Korut Kim Jong-un memilih unjuk kekuatan dengan mengunjungi pusat produksi dan medium peluncur rudal balistik terbesar di negara tersebut.
’’Untuk mengecek kesiapan antisipasi strategis yang terkait dengan keamanan negara,” tulis KCNA.