RBG.ID-Negosiasi pertukaran tahanan antara Israel dan pejuang Hamas Palestina, masih berlanjut. Bahkan, Pemerintah Israel dikabarkan sudah bersedia menukar rubuan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Pasalnya, Pemerintah Israel terus ditekan masyarakatnya agar segera membebaskan 229 sandra yang kini ditahan para pejuang Hamas di Kota Gaza, Palestina.
Kondisi ini membuat Pemerintah Israel menghadapi tuntutan untuk menukar sekitar 229 sandera di Kota Gaza dengan ribuan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Baca Juga: Daftar Identitas 13 Penambang yang Tewas Dibunuh Mantan TNI AD, Anggota KKB Papua
Keluarga para sandera memperoleh dukungan besar dalam upaya mereka membujuk pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk menegosiasikan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Giora Eiland serta surat kabar Haaretz meningkatkan seruan untuk menukar sekitar 5.000 warga Palestina termasuk militan Hamas dengan para tawanan di Gaza.
Dilansir dari The Guardian, beberapa kerabat menyampaikan pesan itu dalam pertemuan terbuka dengan Netanyahu pada hari Sabtu di Tel Aviv, di mana mereka mendirikan kamp di seberang kementerian pertahanan.
Baca Juga: Tertibkan PKL di Jalan Pedati yang Kembali Menjamur, Pemkot Bogor Turunkan Tim Tangkas
Pada hari Minggu (29/10/2023), sebuah delegasi meminta presiden, Isaac Herzog, untuk menjadikan sandera sebagai agenda politik utama.
Kini serangan yang terjadi semakin sering di Jalur Gaza, di mana jumlah korban tewas setelah tiga minggu pemboman telah melampaui 8.000 orang, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Kampanye pertukaran tahanan menambah tekanan Netanyahu ketika ia tiba-tiba berbalik arah setelah berusaha mengalihkan kesalahan atas kegagalan intelijen dan keamanan yang memungkinkan militan Hamas mengamuk di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.
Baca Juga: Ambulans Sedang Bawa Ibu yang Mau Melahirkan Terjun ke Sungai di Pidie Aceh
Pada Minggu pagi, perdana menteri men-tweet bahwa para kepala keamanan, termasuk kepala intelijen militer dan kepala badan keamanan dalam negeri Shin Bet, yakin Hamas merasa gentar dan tidak punya rencana untuk menyerang.
“Ini adalah evaluasi yang berulang kali disampaikan kepada perdana menteri,” kata Netanyahu.