RBG.ID-Hingga kini, tentara zionis Israel belum juga menghentikan serangannya ke Kota Gaza, Palestina. Setidaknya sudah lebih dari 5.000 warga sipil terbunuh akibat bombardir Israel di Kota Gaza.
Bahkan, Amerika Serikat dan Rusia memimpin seruan internasional untuk menghentikan sementara pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Ini dilakukan agar bantuan kemanusian bisa masuk ke Jalur Gaza yang sedang terkepung. Sementara Israel terus membombardir Kota Gaza, sehingga warga Palestina hidup dalam kondisi mengerikan.
Baca Juga: Ini Pesan Menohok Ketua PDIP Kota Solo Buat Gibran Rakabuming
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat 704 warga sipil termasuk 305 anak-anak tewas pada hari Selasa (24/10/2023).
Angka ini menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, merupakan jumlah tertinggi yang dilaporkan dalam satu hari warga tewas sejak konflik dimulai hampir tiga minggu yang lalu.
Israel melancarkan serangan ke Kota Gaza setelah militan Hamas menyerang kota-kota di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Serangan kelompok militan Hamas itu menewaskan 1.400 orang Israel dan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Baca Juga: Penampilan Baru Jo In Sung Bikin Paling, Punya Kumis dan Jenggot Tetap Jadi Ahsjussi Idaman
Dikutip dari The Korea Herald, para pemimpin dunia saat ini sedang berusaha mencegah konflik, yang menyebar ke seluruh wilayah yang menjadi kunci pasokan energi global.
Gedung Putih mengatakan, presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berbicara melalui telepon pada hari Selasa (24/10/2023).
Kedua pemimpin itu menyepakati diplomasi yang lebih luas untuk menjaga stabilitas di seluruh wilayah dan mencegah konflik meluas.
Baca Juga: 23 Warga Yahukimo Papua Dikabarkan Meninggal Dunia karena Kelaparan, Begini Kata Menko PMK
Pertempuran mematikan ini telah meningkat antara militer Israel dan warga Palestina di Tepi Barat. Muncul kembali antara Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.