RBG.ID - Kelompok Islam Palestina, Hamas, menguasai di jalur Gaza dan melakukan serangan terhadap Israel dimana itu belum pernah terjadi sebelumnya, Sabtu (7/10/2023).
Hamas menembakkan ribuan roket dan puluhan para kelompok militan tersebut menyusup ke perbatasan yang dibentengi dengan ketat di beberapa lokasi melalui udara, darat, dan laut.
Menanggapi serangan tersebut, yang sepertinya mengejutkan Israel Defence Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu resmi menyatakan keadaan perang.
Baca Juga: Misteri Perry Thomas Borja, Rapper Sekaligus Produser YG Entertainment Hilang Selama 13 Tahun
"Kita sedang berperang," kata Benjamin Netanyahu dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi dikutip dari Jawa Pos.
"Musuh akan membayar harga yang belum pernah dibayangkan sebelumnya," lanjutnya.
Benjamin Netanyahu juga berjanji bahwa Israel akan membalas tembakan dengan kekuatan yang belum pernah diketahui oleh musuh.
Serangan ini terjadi sehari setelah Israel dan negara-negara Arab memperingati 50 tahun serangan mendadak Mesir dan Suriah yang melancarkan Perang Yom Kippur.
Sementara itu, dinas penyelamatan Israel, Magen David Adom, melaporkan sedikitnya 22 orang tewas.
Baca Juga: Tablet Terbaru Samsung: Murah, Baterai Tahan Lama, dan Sistem Operasi Cepat
Korban termasuk seorang wanita berusia 60-an tahun yang terbunuh saat sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantamnya secara langsung, sedangkan dua korban lainnya berada dalam kondisi serius.
Ada laporan mengenai korban dari kedua belah pihak berjatuhan lebih banyak , namun dari pihak berwenang masih belum merilis rinciannya.
Media Israel melaporkan bahwa puluhan orang saat ini tengah dirawat di rumah sakit di Israel Selatan.
Sedangkan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, ada korban luka-luka di antara banyak warga tanpa menyebutkan angkanya.
Serta pengeras suara di masjid-masjid Palestina menyiarkan doa berkabung untuk para militan yang terbunuh oleh tentara Israel.