Batalnya Kesepakatan Spotify, Tanda Pertama Meghan Markle dan Pangeran Harry Kehabisan Tenaga

RBG.ID - Beberapa bulan terakhir telah menjadi rollercoaster bagi Pangeran Harry dan Meghan Markle. Namun, mereka sekarang dalam misi untuk mengubah citra diri mereka sendiri, menjauhi keluarga kerajaan mana pun dan fokus pada proyek terpisah.

Tetapi menurut seorang ahli, ada saat tertentu ketika Meghan Markle mungkin mengalami hambatan yang mengarah ke kesulitan mereka baru-baru ini.

Baca Juga: Tidak Boleh Ketinggalan! Siapa Pun Boleh Jadi Barbie di Exhibition Ini, Tempat Selebgram Foto di Kotak Barbie

Apa yang salah dengan Harry dan Meghan?

Dari pengejaran mobil yang aneh di Manhattan hingga Spotify mencabut kesepakatan jutaan dolar mereka setelah hanya satu musim podcast, hits terus berdatangan.

Emmy dari Netflix menolak untuk serial dokumenter mereka, Dior menyangkal kolaborasi apa pun dengan Meghan, desas-desus tentang kesengsaraan perkawinan, dan bahkan membisikkan tentang mereka yang berjuang secara finansial dan mempertimbangkan untuk pindah ke Malibu, tidak heran mereka ingin membalikkan keadaan.

Baca Juga: Inkigayo Bagikan Poster MC Baru Yeonjun, Park Jihoo dan Woonhak

Sementara Meghan dan Pangeran Harry mungkin menganggapnya sebagai nasib buruk, seorang ahli menawarkan perspektif yang berbeda.

Koresponden Los Angeles Ross King membagikan wawasannya dalam film dokumenter baru Meghan: Famous But Friendless, menunjukkan bahwa kembalinya karir Meghan di Hollywood mungkin tidak berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: Viral! Detik-detik Komandan Pasukan Pingsan Saat Upacara Pelantikan Perwira di Istana Merdeka

Spotify mencabut kesepakatan Meghan adalah tanda pertama

Menurut King, Tanda pertama adalah ketika Spotify tiba-tiba mengakhiri kesepakatan mereka dengan Meghan setelah hanya satu musim podcast.

"Kesepakatan Spotify runtuh, itu membuat banyak orang berpikir tentang tenaga Meghan Markle yang sudah habis,' kata King.

Buntut dari penghinaan Spotify sangat sulit bagi Meghan. Dia dilaporkan merasa putus asa atas situasi tersebut, karena seorang eksekutif di perusahaan tersebut secara terbuka menyebut mereka sebagai grifters atau penipu.

Baca Juga: Review Film Netflix Heart of Stone, Dibintangi Aktris Cantik Gal Gadot