Kecelakaan Kereta India: Terparah Sepanjang 28 Tahun Tewaskan 294 Penumpang dan 1.110 Orang Terluka

RBG.ID - Kecelakaan kereta India terparah sepanjang 28 tahun ini bermula pada Jumat malam pukul 19.00 malam waktu setempat.

Coromandel Express yang membawa 150 penumpang menabrak kereta barang stasioner di stasiun kereta Bahanaga Bazar. Dengan beberapa kompartemen tergelincir ke jalur yang berdekatan, mereka kemudian ditabrak oleh kereta Bengaluru Howrah Superfast Express di jalur parallel menyebabkan kecelakaan kereta India di Odisha.

Sebanyak 294 penumpang tewas dan 1.110 orang luka-luka akibat kecelakaan kereta India di Odisha ini.

Baca Juga: Kalahkan Pasangan Korea, Fikri/Bagas Melaju Ke Final Thailand Open 2023

Korban meninggal dan luka – luka dibawaa ke rumah sakit distrik Balasore dan rumah sakit pemerintah Soro. Korban meninggal akibat kecelakaan kereta India yang disimpan di kamar mayat sebagian besar belum teridentifikasi.

Sepanjang hari, pejabat pemerintah negara bagian Odisha mengatakan bahwa mereka memperkuat bantuan medis yang tersedia, dan mengerahkan 200 ambulans dan 45 Tim Kesehatan Keliling di Balasore, Bahanaga dan Soro, serta 50 dokter tambahan.

Baca Juga: The Minions Tersingkir Dari Thailand Open 2023, Usai Di Kalahkan Pasangan Tiongkok

“Kami mengerahkan tim yang terdiri dari 25 dokter dari SCB Medical College and Hospital di Cuttack, PRM medical college dan rumah sakit di Baripada. Enam puluh empat pasien dirujuk ke SCB Medical College Hospital di Cuttack,” kata sekretaris kesehatan negara bagian Shalini Pandit.

Bantuan terbesar di hari krisis di beberapa rumah sakit sekitar kecelakaan kereta India terjadi adalah bantuan dari penduduk setempat.

Masyarakat berbaris di luar rumah sakit sepanjang malam untuk menyumbangkan darah yang sangat penting dalam pengobatan trauma.

Baca Juga: 8 Film Horor Hollywood yang Akan Tayang di 2023

“Kami terkejut karena sejumlah besar pemuda langsung menuju untuk mendonorkan darah. Kami mengumpulkan sekitar 500 unit darah dalam semalam. Biasanya kami merasa sulit meyakinkan orang untuk menyumbang, terutama di musim panas,” kata salah satu dokter di rumah sakit.