RBG.id – Tragedi tabrakan antara Pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk milik militer Amerika Serikat saat berada langit dekat Bandara Ronald Reagan, Washington DC pada Rabu, 29 Januari 2025 menewaskan 67 penumpang serta awak pesawat.
Rekaman dari kamera Kennedy Center menunjukkan momen kecelakaan pesawat dengan helikopter tersebut.
Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat.
Dua Mantan Atlet Olimpiade Rusia Jadi Korban
Dilansir dari media TASS, Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin, mengonfirmasi dua mantan atlet seluncur indah Rusia, Evgenia Shishkova dan Vadim Naumov, termasuk di antara korban tewas dalam insiden ini.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan belasungkawa atas kehilangan tersebut.
Shishkova dan Naumov merupakan atlet berprestasi yang pernah memenangkan medali emas di Kejuaraan Dunia 1994 dan dua kali berpartisipasi di Olimpiade Musim Dingin.
Baca Juga: Begini Kondisi Artis FTV Larasati Nugroho Usai Tabrak Gerobak dan Pohon di Jaksel
Setelah pensiun, pasangan suami istri ini menetap di AS dan menjadi pelatih seluncur indah bagi generasi muda.
Jejak Karier dan Kehidupan di AS
Shishkova dan Naumov telah membangun karier sebagai pelatih di berbagai pusat pelatihan skating di AS, termasuk International Skating Center of Connecticut.
Putra mereka, Maxim Naumov, yang juga atlet berbakat, baru saja meraih posisi keempat dalam Kejuaraan Nasional AS di Wichita, Kansas. Beruntung, ia tidak berada dalam penerbangan nahas tersebut.
Artikel Terkait
Fantastis! Segini Harga Jet Tempur F-35 Milik Angkatan Udara AS yang Jatuh di Alaska
Siapa Salwan Momika? Pengungsi Irak Pembakar Al Quran di Swedia, Tewas Ditembak saat Live TikTok
Sederet Kontroversi Salwan Momika, Pria Asal Irak yang Tewas Ditembak saat Live TikTok: Bikin Gerakan Anti-Islam Hingga Bakar Al-Quran
5 Fakta Pilu Insiden Tabrakan American Airlines vs Helikopter Black Hawk: Terbelah Jadi Dua hingga Tak Ada yang Selamat
Update! Fakta-fakta Kecelakaan Pesawat AS yang Tewaskan 67 Orang, Media Rusia Sebut Ada 'Kejanggalan'