RBG.ID - Pasukan Israel bersiap memburu dan menetralisir seorang komandan Hamas Yahya Sinwar.
Yahya Sinwar (60) adalah pemimpin Hamas di Jalur Gaza saat ini dan orang paling berkuasa kedua di organisasi tersebut setelah Ismail Haniyeh, yang dikatakan telah bertemu dengan para pejabat Iran dalam beberapa hari terakhir.
Yahya Sinwar telah menghabiskan hampir seperempat abad di penjara-penjara Israel, namun dibebaskan pada tahun 2011 melalui pertukaran tahanan dengan tentara Israel Gilad Shalit, yang ditahan oleh militan selama lebih dari lima tahun.
Kepemimpinan Israel telah menuduh Yahya Sinwar sebagai orang yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober, yang menewaskan 1.300 warga Israel dalam serangan lintas batas.
Juru bicara IDF Letnan Kolonel Richard Hecht mengatakan militer mengerahkan sejumlah besar sumber daya untuk memecat Yahya Sinwar sebagai pemimpin organisasi tersebut, dan beberapa media lokal mengatakan sebanyak 10.000 tentara akan dikerahkan.
Letkol Hecht menjelaskan bahwa Yahya Sinwar sedang dalam pengawasan Israel.
Baca Juga: Memetik Buah Melon di Tangerang Tanpa Biaya Masuk Bisa di Akaruku Melon Farm & Café Dekat AEON BSD
Hal ini terjadi ketika pasukan Israel dalam jumlah besar, didukung oleh kapal perang AS, menempatkan diri mereka di sepanjang perbatasan darat dan laut Gaza.
Meskipun serangan udara berkepanjangan dan dahsyat telah berlangsung selama seminggu dan telah meluluhlantahkan seluruh lingkungan, namun tembakan roket para militan tidak terpengaruh.
Tadi malam, kepala juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia ketika ia menegaskan bahwa Israel akan segera menyerang Kota Gaza.
Baca Juga: Review Samsung Galaxy A34 5G, Desain Keren Dengan Harga Yang Terjangkau
Ratusan ribu dari 2,3 juta warga sipil Gaza kemarin mulai berduyun-duyun keluar dari kota-kota di utara, menuju ke selatan selama jendela evakuasi singkat selama enam jam di mana Israel berjanji mereka akan mendapatkan perjalanan yang aman.
Meski ada jaminan, konvoi yang membawa perempuan dan anak-anak dibombardir dengan rekaman mengerikan yang memperlihatkan mayat-mayat tak berdosa berserakan di jalan-jalan kota. Belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Artikel Terkait
Korea Utara Mengkritik Israel Akibat Pertumpahan Darah Di Gaza, Singgung Negara Palestina Merdeka
Perang Israel-Hamas: Utusan China untuk Timur Tengah, Gencatan Senjata Jadi Perioritas Bagi Palestina
Iran dan Arab Saudi Menentang Kejahatan Perang Israel Terhadap Palestina
Israel Terus Gempur Warga Sipil Palestina, Qatar Siap Kurangi Ekspor Gas Dunia
Usai Jumatan, MUI Ajak Umat Islam Salat Gaib untuk Syuhada di Gaza Palestina
Sejarah Konflik Israel dan Palestina yang Tidak Berkesudahan Hingga Sekarang
Protes Pro Palestina Terjadi di Inggris, Lebih dari 2 Ribu Orang Berkumpul di Manchester