RBG.id -- Bukan horor, bukan superhero, film terbaru Joko Anwar ini beda dari biasanya.
Setelah bertahun-tahun menjadi sutradara spesialis horor di Indonesia, Joko Anwar kembali membuat gebrakan besar di dunia perfilman Indonesia.
Ya, setelah dikenal sebagai rajanya horor modern lewat film-film seperti Pengabdi Setan dan Siksa Kubur, kini ia keluar dari zona nyaman dengan menghadirkan Pengepungan di Bukit Duri (The Siege at Thorn High), film aksi-thriller yang sudah ia rencanakan sejak hampir dua dekade lalu.
Film yang dijadwalkan tayang pada 17 April 2025 ini diisi okeh sejumlah nama besar seperti Morgan Oey, Hana Malasan, hingga Endy Arfian.
Berikut fakta lengkap dan mendalam soal film ini yang bikin Sobat RBG dijamin makin gak sabar nonton di bioskop!
1. Tulis Skenario Sejak Tahun 2007
Gak banyak yang tahu, Pengepungan di Bukit Duri adalah salah satu proyek terlama yang pernah Joko Anwar simpan. Ia mulai menulis skenarionya sejak 2007, tapi baru bisa memproduksinya di tahun 2024.
Baca Juga: Timnas Indonesia U17 Vs Afganistan U17: Momentum Sapu Bersih Fase Grup C Piala Asia U17 2025
Alasannya? Joko merasa butuh kedewasaan sebagai sineas untuk bisa menyentuh tema dan emosi film ini dengan tepat.
“Saya harus menunggu waktu yang pas, agar bisa melihat cerita ini dengan mata yang lebih jernih,” kata Joko saat konferensi pers pada 7 April 2025.
Setelah 17 tahun, ia akhirnya merasa cukup matang untuk menghidupkan naskah ini ke layar lebar.
2. Film Non-Horor Pertama Joko Anwar Setelah 6 Tahun
Baca Juga: Timnas Indonesia U17 Vs Afganistan U17: Momentum Sapu Bersih Fase Grup C Piala Asia U17 2025