Agus mengeluhkan bahwa bantuan tersebut menimbulkan konflik dan fitnah terhadap dirinya dan keluarganya.
“Saya lebih baik uang itu didonasikan untuk dia (Pratiwi), biar dia yang sakit. Harga diri saya dan keluarga saya terfitnah, istri saya difitnah mengambil uang donasi tersebut,” ujar Agus.
Farhat Abbas, yang kini menjadi kuasa hukum Agus, merasa perlu membela kliennya dari tuduhan miring.
Ia pun menuding bahwa sebagian dana donasi sebesar Rp1,5 miliar yang terkumpul telah dialihkan ke rekening yayasan, dan sebagian dana tersebut diduga digunakan untuk kebutuhan pribadi Pratiwi.
Agus Salim juga menambahkan bahwa dirinya merasa trauma akibat permasalahan ini dan tidak ingin lagi menerima bantuan yang justru menambah beban mental baginya.
Kasus ini semakin menarik perhatian publik, yang mengikuti perkembangan melalui media sosial dan pemberitaan.
Farhat Abbas kini mendesak agar dana donasi tersebut diaudit demi kejelasan penggunaan dana.
Dalam laporannya, Farhat Abbas juga menyebut bahwa ini adalah langkah Agus untuk membersihkan nama baiknya dan mendapatkan keadilan atas fitnah yang diterimanya.
Kasus ini telah dilaporkan ke pihak berwajib dengan dugaan pelanggaran UU ITE dan penggelapan dana.
Kontroversi ini kini masih berlanjut, sementara publik menanti tindak lanjut dari penyelesaian konflik yang diwarnai berbagai tudingan dan klarifikasi di media sosial.***