2. Mendakilah dengan kecepatan yang stabil
Mendaki gunung bukanlah perlombaan jarak pendek (sprint), pendakian ibarat lari marathon.
Anda perlu menemukan kecepatan dan ritme Anda sendiri agar tidak mudah lelah. Sebab, kondisi fisik akan berbeda dengan orang lain. Panjang langkahmu berbeda dengan jarak kaki orang lain.
3. Lakukan istirahat sebentar saat nafas tidak stabil
Penting untuk beristirahat di sela-sela aktivitas mendaki gunung. Istirahat yang teratur dapat menjaga kecepatan pendakian Anda. Di sela-sela waktu istirahat, Anda bisa makan, minum, dan bercanda dengan teman.
Sebaiknya istirahat selama 30-60 detik saat Anda mulai kehabisan napas.
Jika wisatawan merasa mulai kehabisan napas, carilah tanah datar dan istirahat sejenak untuk mengatur napas. Pastikan detak jantung Anda kembali normal sebelum memulai perjalanan mendaki gunung lagi.
4. Mendaki dengan langkah pendek secara konsisten
Tips selanjutnya agar tidak cepat lelah saat mendaki gunung adalah dengan sering-sering mengambil langkah kecil.
Di awal pembahasan kami sudah menjelaskan bahwa mendaki gunung itu seperti lari maraton.
Sehingga Anda bisa menerapkan teknik pelari maraton pada mendaki gunung. Misalnya: teknik pernafasan, teknik ketegasan dan teknik marathon.
5. Biasakan berpijak pada seluruh telapak kaki, bukan ujung kaki
Kesalahan yang dikeluhkan pendaki pemula karena cepat lelah adalah maintenance yang kurang baik.
Mendaki gunung pemula selalu asal-asalan dalam memilih kaki saat melakukan pendakian, menurut mereka hal tersebut merupakan sebuah tantangan.