RBG.ID – Pendiri sekaligus mantan chief producer SM Entertainment, Lee Soo-man akhirnya buka suara.
Dalam surat resminya Minggu (5/3), Soo-man menjelaskan keputusan menjual sahamnya pada HYBE.
Pada Februari lalu, agensi tersebut mengakuisisi 14,8 persen saham SM Entertainment yang dimiliki Soo-man.
Kesepakatan senilai KRW 422,8 miliar (setara Rp 4,9 triliun ) itu menjadikan HYBE sebagai pemegang saham tertinggi di SM Entertainment.
Soo-man menceritakan, dia mengawali karir sebagai musisi ballad di era 1970-an.
Dia memutuskan mendirikan SM Entertainment pada 1989.
“Aku masih muda. Perusahaan itu masih berupa start-up. Karena aku menikmati musik, aku memikirkan sistem apa yang dibutuhkan para penyanyi,” imbuhnya.
Baca Juga: Jakarta Cerah Pagi Ini, Tapi Waspada Hujan Disertai Angin Kencang Pada Siang Hari
Pebisnis berusia 70 tahun itu menyatakan, dia mengembangkan agensinya dengan berkaca pada model industri musik Barat.
“K-pop dan dunia idol lahir dari kombinasi pengelolaan bisnis ala Barat dan pengembangan talenta bergaya Korea,” lanjut Soo-man.
Meski bangga dengan capaian artis-artis yang pernah ditanganinya, dia khawatir dengan masa depan agensi rintisannya itu.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Sebagian Wilayah Cerah Berawan
Selama dua tahun terakhir, Soo-man mencari “pengganti” yang tepat selama dua tahun terakhir.
Dia menilai, HYBE adalah sosok yang dicarinya.
Artikel Terkait
Apakah “Divorce Attorney Shin” Dapat Menggantikan Rating “Crash Course In Romance” yang Tinggi ?
Menuju Episode Terakhir Crash Course in Romance, Romansa Pak Guru Choi dengan Kekasih Semakin Kuat
Sinopsis Drama Blue Birthday yang Dibintangi Yeri Red Velvet
Lee Je Hoon dan Shin Jae Ha Terkejut Mengetahui Mereka Adalah Tetangga di “Taxi Driver 2”
BCL Bawakan Lagu Barunya 'Badai Pasti Berlalu' di Klub Malam Dikelilingi Banyak Pria Tuai Pro Kontra