Jika dikonversi ke harga emas saat ini, yang kala itu hanya Rp20 ribu per gram, kekayaannya diperkirakan setara Rp50 miliar.
Sayat kemudian berencana mengelola hadiahnya dengan bijaksana. Kepada harian Waspada, ia mengatakan akan menempatkan sebagian uang di deposito dan menggunakan sisanya untuk membeli rumah dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Ia bahkan memutuskan untuk berhenti membeli kupon SDSB dan memilih untuk fokus pada ibadah serta membangun masjid di kampung halamannya.
Meski kisah Sayat menginspirasi, program SDSB akhirnya dihentikan pada 1993 karena dianggap mirip dengan perjudian.
Kisah luar biasa ini kini dikenang sebagai salah satu contoh rezeki tak terduga yang bisa mengubah kehidupan seseorang secara dramatis.***
Artikel Terkait
Kisah Pilu Caesar Hito yang Pernah Mengidap 'Hoarding Disorder' Sejak Kecil: Awalnya Gegara Psikis dan Mental
Kisah Haru Peserta Tes SKD CPNS 2024 Kkemenkumham di Semarang Tetap Ikuti Proses Seleksi Usai Alami Kecelakaan
Kisah Tragis ITA di Sumba Terjebak Kejamnya Majikan Wanita Gegara Api Cemburu terhadap Suami
Kisah Perjalanan Karier Tom Lembong, Dari Orang Kepercayaan Jokowi Kini Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula
Mengenal Kisah Cinta Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto, Romansa yang Kandas Karena Situasi Politik
Di Balik Menterengnya Karir Denny Sumargo, Ini Kisah Inspiratifnya Sejak Kecil yang Membawa Dirinya Raih Kesuksesan di Masa Kini
Dampak Psikologis Anak Ketika Orang Tua Selingkuh: Kisah Pahit Perselingkuhan Candra Kusuma Anggota DPRD Kabupaten Bogor