Minggu, 21 Desember 2025

Tanggapi Seruan Boikot Penggemar K-Pop, Starbucks Ngaku Tidak Berkontribusi Pada Israel

- Rabu, 5 Juni 2024 | 08:09 WIB
Kolaborasi Starbucks dan NCT
Kolaborasi Starbucks dan NCT

RBG.ID – Penggemar NCT ramai-ramai melakukan boikot terhadap kolaborasi terbaru grup tersebut dengan Starbucks Korea untuk mendukung Palestina.

Terkait hal itu, Starbucks menanggapi aksi boikot itu dengan mengaku tidak berkontribusi pada Israel.

Dalam permintaan email ke Koreaboo, Manajer Komunikasi Global Starbucks menyatakan posisi perusahaan mengenai situasi tersebut.

 Baca Juga: Miris! Kerap Kumpul Kebo Bikin Bocah SD Ini Berkali-kali Dicabuli Pacar Ibunya Hingga Kemaluannya Robek

Manajer Komunikasi Global Starbucks mengklarifikasi bahwa Starbucks tidak termasuk dalam daftar boikot resmi yang disediakan oleh gerakan BDS (gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi) yang dipimpin Palestina dan menekankan sikap resmi perusahaan tersebut “tentang konflik di Timur Tengah.”

“Starbucks adalah perusahaan global yang berkomitmen untuk menyediakan tempat di mana setiap orang merasa diterima dan merasa memiliki, di mana pun di dunia. Kami membenci kebencian dan sangat menolak kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah.” ujarnya

“Meskipun pernyataan palsu tersebar melalui media sosial, Starbucks tidak pernah berkontribusi pada operasi pemerintah atau militer dengan cara apa pun.”lanjutnya

 Baca Juga: Polisi Telah Periksa Lima Saksi dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Tiko Aryawardhana, Siapa Saja?

Di situs resmi perusahaan, Starbucks juga berbicara tentang partisipasinya dalam upaya bantuan di Gaza melalui kolaborasi dengan pemain lokal seperti Alshaya Starbucks dan Starbucks Indonesia.

Walaupun begitu, gerakan boikot global tetap teguh dalam komitmennya untuk memboikot Starbucks.

Hal itu karena sejumlah permasalahan yang belum terselesaikan atau ditangani secara tidak memuaskan.

 Baca Juga: Member NCT Kehilangan Jutaan Followers IG Karena Kolaborasi dengan Starbucks, Siapa yang Terbanyak?

Bisa dibilang, katalis utama boikot yang terjadi saat ini dan yang masih harus diperbaiki adalah kecaman perusahaan terhadap serikat pekerja mereka, ekspresi solidaritas Starbucks Workers United terhadap Palestina setelah tanggal 7 Oktober.

Meskipun banyak penggemar K-Pop yang mengetahui informasi tersebut di atas, seruan untuk memboikot Starbucks tetap ada, dan banyak yang melihatnya sebagai bagian dari “boikot organik” yang didorong oleh gerakan BDS di tingkat akar rumput.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X