Istri Bruce Willis Curhat Soal Penyakit yang Diderita Suaminya

RBG.ID - Bruce Willis telah didiagnosis menderita demensia frontotemporal. Sang istri, Emma Heming Willis kini membuat pengakuan yang memilukan tentang kondisi suaminya.

Emma Heming Willis telah meningkatkan kesadaran akan kondisi ini sejak Bruce Willis didiagnosis demensia frontotemporal.

Emma menggunakan akun media sosial Instagram untuk berbagi beberapa informasi dengan penggemar untuk mendukung Pekan Kesadaran FTD Dunia.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan di Sekitaran Stasiun Bogor yang Murah Meriah Mulai dari Bacan, Soto, Hingga Ice Cream

Dalam sebuah video, Emma dengan sedih mengungkapkan bahwa tidak ada obat untuk penyakit Bruce Willis.

“FTD adalah kependekan dari demensia atau degenerasi frontotemporal. FTD mempengaruhi lobus depan dan temporal otak. Saat ini tidak ada obat atau pengobatan tunggal untuk penyakit ini,” tulisnya dalam video tersebut.

Emma menjelaskan bahwa hal ini menjadi salah satu dari banyak alasan untuk meningkatkan kesadaran akan FTD.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan di Sekitaran Stasiun Bogor yang Murah Meriah Mulai dari Bacan, Soto, Hingga Ice Cream

Ia juga menjelaskan mengapa sangat penting baginya agar lebih banyak orang mengetahui tentang FTD dalam keterangan videonya.

“Selamat datang di Pekan Kesadaran FTD Sedunia 2023. Saya bersemangat untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit bernama demensia frontotemporal yang telah memasuki dunia keluarga kita

“Harapan saya adalah Anda akan belajar dan mengambil sesuatu yang baru dan bermanfaat dari minggu ini. Saya di sini untuk memberi tahu keluarga berikutnya bahwa Anda tidak sendirian dan bahwa ada pemahaman dan harapan dalam komunitas FTD kami yang kuat,” ungkap Emma.

Baca Juga: Wow Ternyata Gaul, Anak Erick Thohir : Papa Diam-Diam Suka Dance KPop

Keluarga Bruce Willis mengumumkan bahwa pria berusia 68 tahun itu didiagnosis menderita demensia, setelah awalnya menderita gangguan bahasa afasia.

Bruce Willis pensiun dari dunia akting ketika dia didiagnosis menderita demensia frontotemporal. Kondisi ini mempengaruhi perilaku dan bahasa dan merupakan bentuk demensia langka yang secara bertahap mempengaruhi lobus frontal dan temporal otak.